Dikutip dari alodokter.com, depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Masa pandemi covid 19 banyak memberikan perubahan di dalam kehidupan. Banyak pekerjaan yang tertunda, sekolah terpaksa harus ditutup dan masih banyak lagi. Semakin hari angka positif covid 19 di Indonesia semakin naik. Banyak rumor dan hoax yang beredar. Sehingga menimbulkan kecemasan dan kegelisahan di tengah – tengah masyarakat. Bahkan, pada awal pandemi ini muncul, kepanikan masyarakat sudah meluas.

Anjuran physical distancing sedikit banyaknya berpengaruh terhadap kondisi mental masyarakat. Pandemi covid 19 memberikan jarak diantara keluarga, teman maupun kerabat dekat untuk bisa berkumpul bersama. Banyak tenaga kesehatan yang tidak bisa mudik akibat pandemi ini. Depresi bisa diakibatkan oleh kecemasan terhadap wabah, rasa kesepian dan sendirian, kegelisahan akibat hoax yang beredar dan rasa bosan terus – menerus di rumah. Beberapa yang rentan mengalami depresi selama pandemi yaitu anak – anak, lansia dan tenaga medis.

Lalu, apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari depresi atau gangguan kesehatan jiwa yang lain selama pandemi?

1. Menjadi lebih produktif

Dengan menuangkan ide – ide cemerlang yang bisa dilakukan dirumah seperti membuat vlog, berolahraga, memasak atau berjualan online. Banyak hal yang bisa kita lakukan di rumah, daripada hanya bermain gadget setiap hari. Selain itu, kita juga bisa menambah penghasilan selama di rumah saja.

2. Mengonsumsi makanan bergizi

Dikutip dari Alodokter.com makanan yang mengandung protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat dapat menjaga kesehatan mental secara langsung maupun tidak langsung. Beragam nutrisi tersebut dapat diperoleh dari nasi dan cereal, buah-buahan, sayuran, makanan laut, daging, kacang-kacangan, serta susu.

3. Mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik

Mulailah untuk berhenti minum alkohol dan merokok, karena merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan resiko tertular virus corona. selain itu, jika kalian terbiasa bangun terlambat selama pandemi covid 19, mulailah untuk bangun lebih pagi. Dengan bangun pagi, kita bisa melakukan banyak aktivitas bermanfaat yang dapat membangun energi positif di dalam tubuh sehingga mencegah timbulnya depresi.

Batasi penggunaan gadget, menonton atau mendengar berita, lakukan kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun, bukan berarti kita menutup diri dari informasi. Tetapi, di masa pandemi ini lebih bijak untuk memilah informasi yang akan dibaca. Bacalah berita dari website atau situs resmi pemerintah atau gugus tugas untuk menghindari hoax.

5. Jalin komunikasi dengan keluarga atau kerabat dekat

Meskipun di masa pandemi ini kita terhalang jarak, bukan berarti kita tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat dekat. Gunakan sosial media untuk menjalin komunikasi dan melepas rindu dengan keluarga atau kerabat yang jauh. Kita juga bisa menceritakan keluh kesah selama masa pandemi ini, untuk mengurangi beban di hati yang menimbulkan depresi.

6. Bantu orang yang membutuhkan bantuan

Di masa pandemi ini, banyak orang yang terdampak dan membutuhkan bantuan. Bantulah mereka sesuai dengan kemampuan kita, bersama – sama mengurangi beban yang ada. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu misalnya dengan memberikan sejumlah uang kepada yayasan terpercaya yang akan di sumbangkan kepada masyarakat yang terdampak.

Mari bersama – sama menjaga kesehatan baik fisik maupun mental dan jangan lupa stay safe, stay healthy and stay at home

https://www.kompasiana.com/dirayati21852/5f354e04097f363e6e24da04/waspadai-ancaman-depresi-di-masa-pandemi-covid-19?page=2

Waspadai Ancaman Depresi di Masa Pandemi Covid19