METROPOLITAN.id – Bencana tanah bergerak di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor masih terjadi hingga Kamis (15/9) siang. 1 kampung yakni Kampung Curug terancam terisolasi karena hanya memiliki satu akses jalan utama yang ikut rusak atas peristiwa tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mencatat ada 20 kepala keluarga (KK) yang terdampak pergerakan tanah tersebut.

Sementara itu, ada sekitar 177 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 589 orang yang juga terancam pergerakan tanah..

“Sejauh ini yang terdampak 20 KK, yang terancam saat 177 KK dari dua RW dengan total jiwa 589,” kata Aris, Kamis (15/9).

Aris menceritakan, pergeseran tanah ini sudah mulai terlihat pada 11 September lalu. Lantaran sempat diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama tiga hari, tanah mulai bergerak pada Selasa (13/9) sore.

Menurutnya, hingga Kamis (15/9) pagi, pergerakan tanah masih terasa. BPBD meminta warga untuk mengungsi sementara waktu ke rumah sanak saudara atau ke tempat yang lebih aman lantaran khawatir tanah terus bergerak.

Pihaknya menduga pergerakan tanah ini terjadi lantaran curah hujan tinggi, terlebih Bojongkoneng masuk zona merah rawan longsor.

“Intensitasnya (pergerakan tanah) mulai menurun. Tapi semalam pergerakannya massif. Dugaan penyebabnya karena curah hujan tinggi dari bukit di sebelah atas, dan memang Bojongkoneng ini masuk zona merah tanah longsor,” ungkapnya.

Sejauh ini, BPBD mencatat ada lima rumah warga di RW009 yang mengalami kerusakan. Tak hanya itu, satu padepokan dan musala ikut mengalami kerusakan.

Radius pergerakan tanah ini diperkirakan mencapai 1 kilometer dengan kedalaman sekitar 1 meter.

“Saya bilang radius 1 kilometer, karena tidak semuanya kena. Hanya secara umum jalan ini tidak bisa dilalui. Sangat rentan,” pungkasnya. (fin)

SOURCE: https://www.metropolitan.id/2022/09/tanah-bergerak-di-bojongkoneng-masih-terjadi-1-kampung-terancam-terisolasi-warga-diminta-mengungsi/

Tanah Bergerak di Bojongkoneng Masih Terjadi, 1 Kampung Terancam Terisolasi, Warga Diminta Mengungsi