Lingkungan memberikan sejumlah bagi manusia, salah satunya adalah menyediakan air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.   Bumi sebagai tempat hidup manusia menyediakan 97,5 persen air dan sisanya adalah lahan untuk tempat hidup. Dari angka 97,5 persen tersebut, hanya 2,5 persen jumlah air yang memiliki kualitas untuk dikonsumsi manusia.   Hal ini berarti jumlah ketersediaan air bersih yang dikonsumsi oleh manusia sangatlah terbatas. Selain hal tersebut, banyak faktor lainnya yang menyebabkan ketersediaan air bersih semakin menipis. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi krisis air bersih. Simak penjelasan mengenai upaya-upaya tersebut selengkapnya di bawah ini.   Krisis Air di Indonesia dan Faktor Penyebabnya Krisis air bersih merupakan permasalahan lingkungan yang dialami oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Masalah ini bahkan masuk dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati oleh 193 negara.   Dalam buku Introduction to Environmental Engineering yang ditulis oleh David A Cornwel dan Mackenzie L Davis, Indonesia memiliki tiga tantangan berat mengenai sumber daya air dan keberlanjutannya, yaitu:
  • Kebutuhan yang terus meningkat
  • Distribusi air tawar yang tidak merata
  • Pencemaran air yang semakin meningkat.
 
  Menurut Rohani Budi Prihatin dalam jurnal Problem Air Bersih di Perkotaan, berikut beberapa faktor penyebab krisis air bersih di Indonesia, yaitu:
  • Laju pertambahan dan perpindahan penduduk ke perkotaan yang cukup tinggi. Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air.
  • Pembangunan gedung-gedung di kota besar banyak yang tidak mematuhi perbandingan lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.
  • Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan aktivitas domestik, industri, erosi, dan pertanian.
  • Eksploitasi air tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen.
  Upaya Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Krisis Air Bersih? Berikut beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan agar mengurangi krisis air bersih, yakni:  
  1. Menghemat Air
Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis air adalah dengan cara menghemat penggunaan air dan tidak melakukan pemborosan. Caranya dengan mematikan kran air atau saluran air lainnya ketika tidak digunakan atau dengan menghabiskan air minum yang ada di gelas. Selain itu, air yang sudah digunakan dapat digunakan kembali. Contohnya ialah air dari cucian beras bisa digunakan untuk menyiram tanaman.  
  1. Tidak Membuang Sampah pada Saluran Air
Membuang sampah di saluran air akan mengakibatkan kualitas air akan memburuk dan menjadi tidak bersih. Oleh karena itu, tindakan tidak membuang sampah pada saluran air dan membuangnya di tempat sampah adalah langkah yang bijak untuk mengatasi masalah ini.  
  1. Menanam Pohon atau Reboisasi
Pohon memiliki akar yang berfungsi untuk menyerap air dalam tanah. Semakin banyak pohon, maka cadangan air makin banyak tersimpan. Untuk itu, menanam pohon atau reboisasi (penghijauan lahan) merupakan salah satu upaya untuk mengurangi krisis air bersih.  
  1. Membuat Tempat Penampungan Hujan
Air hujan dapat difungsikan sebagai sumber air alternatif. Untuk itu, menjadi tempat penampungan air hujan tentu menjadi salah satu solusi untuk menambah ketersediaan air bersih dan juga mengurangi kondisi krisis air bersih yang ada.     (SAI) Sumber : https://kumparan.com/kabar-harian/upaya-apa-yang-dapat-dilakukan-untuk-mengurangi-krisis-air-bersih-1wZ8yXINIkM/full