Padang – Kepala BNPB Willem Rampangilei sampaikan peran universitas dalam penanggulangan bencana alam saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang. Tidak perlu mempermasalahkan dari universitas mana anda berasal tapi kontribusi anda dalam penanggulangan bencanalah yang paling utama. Lingkungan universitas harus memahami bagaimana upaya penanggulangan bencana dari pra bencana, saat bencana dan paska bencana.
Willem menambahkan bahwa bidang kajian kebencanaan membutuhkan berbagai pendekatan ilmu yang multi disiplin. Disitulah peran civitas akademik muncul. “ Tidak hanya dalam penanggulangan bencana secara langsung di lokasi, universitas bisa berperan dengan melakukan kajian-kajian sesuai bidangnya menyangkut pra bencana seperti pengurangan risiko bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan, penataan tata ruang, proses rehabilitasi dan rekonstruksi dan juga pelatihan, “ tuturnya. “ Di Universitas Negeri Padang sudah ada Pusat Kajian Mitigasi Bencana, itu sudah sangat mendukung sekali, “tambah Willem.
Willem berharap kuliah umum ini akan menambah pemahaman yang baik terhadap potensi ancaman bencana yang ada di kota Padang dan dapat melakukan tindakan dalam situasi tanggap darurat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. “ Seluruh universitas mampu merencanakan sistem tanggap darurat untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan akibat bencana di kota Padang ini, jadi tidak melihat dari keilmuan mana tapi bersama-sama melakukannya’ tambahnya.
Sementara itu Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D menyampaikan terimakasihnya atas kehadiran Kepala BNPB dan memberikan kuliah umum di UNP. Ganefri berharap UNP bisa membangun kerjasama yang sinergis dengan BNPB termasuk pelatihan bagi mahasiswa dan juga pembangunan shelter evakuasi di lingkungan UNP.” Biasanya masyarakat jika terjadi gempa selalu berkumpul di lapangan Universitas Negeri Padang ini, sayangnya kita tidak memiliki shelter evakuasi,” tuturnya.