Tujuh Warga Kabupaten Bogor Jadi Korban Longsor
29-08-2019
57
Kamis, 29 Agustus 2019 (10:05) Puskom PKSS menginformasikan : Tanah longsor di Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu sore membuat dua rumah rusak dan tujuh orang penghuninya menjadi korban.
"Sedikitnya tujuh jiwa dari 2 KK menjadi korban terdampak dalam peristiwa tersebut," ujar Plt Kepala Pusdatin BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8).
Kronologi Kejadian
Agus menerangkan longsoran yang terjadi akibat hujan deras itu sekitar pukul 16.00 WIB. Ia mengatakan, bencana tanah longsor itu terjadi karena kondisi tanah di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) labil saat intensitas curah hujan sedang tinggi.
Agus Wibowo menyebutkan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor segera melakukan kaji cepat sebagai upaya penanggulangan bencana tanah longsor.
Penjelasan BMKG
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait fenomena hujan di Bogor yang terjadi dalam kondisi musim kemarau panjang.
"Fenomena ini karena ada faktor regional yang menyebabkan hujan. Biasanya adanya perlambatan angin di sekitar khatulistiwa yang menyebabkan arah atau belokan angin di sekitar Jawa Barat dan Banten," ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG, Cisarua Bogor, Asep Firman Ilahi, seperti dilansir dari Antara.
Asep menerangkan perlambatan angin di sekitar khatulistiwa membuat potensi pertumbuhan awan hujan menjadi tinggi.
Ia membeberkan, hujan yang terjadi di sebagian wilayah Bogor kemarin pun bukan berarti tanda-tanda dari peralihan musim kemarau ke musim hujan. Ia memberikan indikator peralihan musim, yakni terjadinya hujan secara berturut-turut selama 10 hari atau 1 dasarian.
BMKG sendiri memprediksi musim hujan di wilayah Bogor baru akan terjadi pada akhir bulan September. Kemudian musim hujan secara menyeluruh ketika memasuki dasarian 1 bulan Oktober.
Demikian kami informasikan, terima kasih.
Sumber : cnnindonesia.com
Foto : Plt Kapusdatin BNPB Agus Wibowo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)