BANDUNG BARAT - 25 April 2019 pukul 21.00 dilakukan talkshow GKR. Mangkubumi (Wakil Ketua Pengabdian Masyarakat Kwarnas Pramuka) dan Dr. Raditya Jati, S.Si, M.Si (Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB) bersama 40 pembina pramuka di Hotel The La Oma, Lembang. Talkshow membahas terkait kemitraan BNPB dan Kwarnas Pramuka dalam pengurangan risiko bencana khususnya di sektor pendidikan. Direktur PRB menyampaikan bahwa edukasi kebencanaan saat penting untuk dilakukan karena indonesia yang memiliki kondisi alam sangat indah ini juga memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi. Oleh karena perlu kegiatan yang bersifat masif yang melibatkan berbagai sektor, khususnya melalui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan untuk dapat melakukan kegiatan sekolah aman di sekolah. Hasil dari kegiatan implemtasi sekolah aman diharapkan setiap sekolah dapat melakukan simulasi secara rutin. Simulasi tidak bisa hanya diceritakan, tetapi harus dipraktikan. Oleh karena itu anak-anak sekolah harus terus dilatih untuk evakuasi di sekolah. Melalui Buku saku pramuka ini diharapkan dapat dijadikan salah satu pedoman untuk meningkatkan kesiapsiagaan anak di sekolah. GKR Mangkubumi menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan pembekalan pembina pramuka untuk implementasi sekolah aman ini ternyata sangat menarik. Diharapkan hasil pelatihan kakak-kakak pembina dapat terus disebar luaskan ke rekan dan teman-temannya. Buku saku diharapkan dapat disebarluaskan ke seluruh sekolah. Selain buku diharapkan juga dapat dibuat dalam bentuk poster yang informatif terkait kebencanaan agar lebih menarik dan mudah di ingat oleh anak-anak. Dari sekian bencana yang terjadi sangat disayangkan terdapat korban sangat banyak. Melalui kegiatan SPAB berbasis kepramukaan ini diharapkan dapat mengurangi risiko dan korban jika terjadi bencana di sekolah. GKR Mangkubumi juga menyampaikan setiap wilayah memiliki karakteristik tersendiri sehingga diperlukan pendekatan dalam pengurangan risiko bencana yang berbasis kearifan lokal. Direktorat PRB BNPB