KOMPAS.com - Angin puting beliung merupakan salah satu fenomena alam yang kerap merugikan manusia karena daya merusaknya. Angin yang membentuk pusaran memanjang dan bergerak tanpa arah itu bisa menghancurkan dan menerbangkan apa saja yang dilewatinya, termasuk pemukiman warga, pohon-pohon besar, juga kendaraan yang ada area terbuka. Sebuah video menayangkan rekaman kejadian angin puting beliung menerjang Kota Bekasi, Jawa Barat, diunggah akun Instagram, @jktinfo, pada Jumat (23/10/2020). Dalam video berdurasi 14 detik tersebut, terlihat ada sejumlah laki-laki yang berada di luar ruangan dan mencoba menahan gerobak mereka agar tidak terbang tersapu angin kencang. Usaha mereka akhirnya sia-sia, karena angin menggulingkan gerobak dan menerbangkan benda yang ada di sekitarnya. Beberapa orang ini pun akhirnya lari meninggalkan tempat tersebut, karena angin puting beliung bertiup kencang. Dalam Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dijelaskan bencana puting beliung kerap terjadi di saat peralihan musim. Puting beliung muncul sebagai bagian dari proses pertumbuhan awan hujan yang terbentuk akibat terjadinya pemanasan yang intensif. Kedatangan puting beliung sulit diprediksi, karena merupakan fenomena atmosfer dengan skala lokal. Lalu, untuk menyelamatkan diri dari amukan angin ini, apa yang harus kita lakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana? Sebelum bencana Mengingat puting beliung sulit diprediksi, maka ada baiknya mempersiapkan diri sejak awal dengan cara membangun rumah atau bangunan yang kokoh dan tahan terhadap terpaan angin dengan kekuatan cukup tinggi. BNPB mengingatkan, penting juga untuk mempelajari tentang bencana ini dan memahami cara-cara penyelamatannya. Terakhir, peka terhadap tanda-tanda alam yang bisa menunjukkan akan terjadi angin puting beliung, misalnya udara terasa panas dan langit terlihat mendung hingga sore hari. Saat bencana Saat bencana terjadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah membawa masuk barang-barang yang ada di luar ke dalam rumah agar tidak terbang tersapu angin. Jika sudah, segera masuk ke dalam rumah, tutup dan kunci seluruh pintu dan jendela, lalu matikan semua aliran listrik untuk mencegah terjadinya korsleting yang bisa memicu kebakaran. Kemudian, apabila terlihat ada potensi terjadi petir, segera jongkok dan bungkukkan badan ke lutut sembari kedua tangan mendekap lutut atau kaki, jangan bertiarap di atas tanah. Bagi yang berada di luar rumah, BNPB menyarankan agar menghindari bangunan tinggi, tiang listrik, papan reklame, pohon. Sebab, semuanya bisa roboh ketika dihantam angin, dan bukan tempat berlindung yang baik. Apabila sedang dalam perjalanan, sebisa mungkin berhenti dan mencari tempat berlindung yang aman. Setelah bencana Jika angin sudah reda dan bencana sudah berlalu, segera periksa keselamatan orang-orang terdekat. Apabila ada dari orang sekitar yang ditemukan dalam kondisi terluka atau membutuhkan pertolongan, segera berikan bantuan darurat. Selanjutnya, periksa segala sambungan baik listrik, gas, dan sebagainya, jika ada kerusakan segera lapor ke pihak yang berwenang. SOURCE:https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/26/113604565/jika-terjadi-puting-beliung-bagaimana-cara-menyelamatkan-diri?page=all