GEMPA, KENALI METODE EVAKUASI “TRIANGLE OF LIFE”
[gallery ids="3842"]
Akhir-akhir ini beberapa titik di Indonesia dilanda gempa bumi. Kita mau tidak mau harus siap menghadapinya, karena gempa bumi bisa dideteksi namun tidak bisa diprediksi kedatangannya.
Ada beberapa cara untuk mengantisipasi ketika terjadi gempa bumi, seperti di Jepang lebih menyarankan untuk berlindung di bawah meja, dan juga cara lain yang terkenal adalah “SEGITIGA KEHIDUPAN” ala Doug Copp, seorang Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI).
Berikut ini adalah 10 Tips Segitiga Kehidupan (Triangle of Life) dalam melindungi diri saat terjadi Gempa Bumi :
- Posisi meringkuk
adalah posisi harus kita lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk
menyelamatkan diri. Kita dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit, tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
- Bangunan dari kayu
adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat.
- Berguling
Jika kita berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, berguling lah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
4. Berbaring Meringkuk di Sebelah Sofa
Jika terjadi gempa dan kita tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
5. Jangan Berlindung di Belakang Pintu
Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika kita berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang kita akan tertimpa langit-langit di atasnya.
6. Jangan pernah lari melalui tangga.
Tangga memiliki “momen frekuensi” yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya.
7. Berdirilah di dekat dinding paling luar
Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya.
8. Jangan Berlindung di Dalam Kendaraan
Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan.