Kuta Bali (19/2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB-BNPB) didukung oleh perkumpulan Lingkar melalui program Technical Assistance and Training Teams (TATTs) menyelenggarakan Diklat Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Diklat ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari terhitung dari tanggal 19 s.d 23 Februari 2018 bertempat di Hotel Eden Kuta Bali, diikuti sejumlah 20 orang peserta yang berasal dari Staf BNPB dan Staf BPBD Provinsi dari wilayah program TATTs. Pada laporan penyelenggara, disampaiakan oleh Untung Tri Winarso dari Perkumpulan Lingkar bahwa Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bagi para peserta dibidang Manajemen Logistik dan Peralatan, sekaligus menguji kurikulum dan modul Diklat Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan bencana, yang telah direview dan dikembangkan oleh Pusdiklat BNPB bersama dengan Working Group atas dukungan program TATTs-USAID. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana Dr. Ir. Agus Wibowo, M. Sc, dalam sambutannya beliau menyampaikan peningkatan kapasitas pada bidang manajemen logistik dan peralatan pada saat sebelum bencana sangat penting untuk membekali para pelaku Penanggulangan Bencana dalam menjalankan tugas. Kedepan, diharapkan pelatihan dapat disampaikan pada semua pihak yang bergerak pada Penanggulangan Bencana, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, untuk memperkuat kerjasama multipihak. Andrew Duncan sebagai Chief of Party program TATTs-USAID menyampaikan bahwa kontribusi TATTs dalam mengembangkan kurikulum dan modul pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan layanan Penanggulangan Bencana yang inklusif dan efektif. Selanjutnya kurikulum dan modul Pelatihan Manajemen Logistik dan Peralatan dapat digunakan oleh daerah. Untuk meyakinkan pelaku penanggulangan bencana mencapai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan, kurikulum yang dikembangkan harus mendukung pencapaian kompetensi dalam lingkup kompetensi profesional, sosial dan kepribadian untuk menghasilkan “insan pelaku penanggulangan bencana yang tanggap, tangguh dan tangkas”. Dengan diselenggarakannya diklat ini diharapkan dapat memperkecil gap kompetensi SDM antara kompetensi nyata dengan kompetensi ideal dan diharapkan ada pada setiap individu SDM penggerak bidang PB. Diharapkan pula akan memiliki korelasi dengan program uji kompetensi dan sertifikasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PB BNPB.