SOLO - Radio Republik Indonesia (RRI) mengundang beberapa pemangku kepentingan untuk Forum Group Discussion (FGD) Program Siaran Mitigasi Bencana RRI, yakni "Kentongan" di Solo (6/7). Berbagai stakeholder diundang untuk bersinergi menyampaikan informasi mitigasi bencana kepada masyarakat luas. RRI satu-satunya stasiun radio terbanyak di Indonesia. "Saya ingin RRI seperti NHK, radio publik di Jepang. RRI butuh informasi dari BMKG, PVMBG, BPBD dan BNPB untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat" tegas Direktur Utama LPP RRI, M. Rohanudin. Visi misi ini sesuai dengan RRI sebagai radionya milik publik dan harus menyelamatkan banyak jiwa manusia. RRi tidak boleh menyiarkan ke masyarakat yang membuat gaduh, tetapi mententramkan dan menjadi acuan informasi dikala bencana. Sinam M. Sutarno, Ketua Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) filosofi kentongan adalah lambang komunikasi untuk seseorang/lembaga mengambil keputusan dalam menyampaikan informasi, khususnya pengurangan risiko bencana. "BNPB juga memiliki sandiwara radio 'Asmara di Tengah Bencana' ini juga dapat mengedukasi sekaligus menghibur masyarakat" ungkapnya. Ruang belajar, Informasi dan edukasi bencana ada dI RRI. Serta informasi yang disampaikan itu benar. "Pascabencana, Jangan sampai ada bencana informasi" tambahnya. Selian itu di tas siaga bencana diwajibkan ada radio reciever, untuk menerima siaran radio. Human Sensor, lebih penting. Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan sebagainya. Sehingga keahlian individu jadi modal utama dalam menyelamatkan diri ketika bencana terjadi. Agus Wibowo selaku Kapusdiklat dan Plh. Kapusdatinmas BNPB mengatakan tidak dapat menangani bencana sendiri, perlu bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Masalah sosiologi juga perlu diperhatikan dalam menangani bencana, sehingga tahu siaran seperti apa yang cocok untuk karakteristik masyarakat setempat. "Sesuai arahan Presiden RI dan Kepala BNPB, fokus kinerja kami ke mitigasi bencana. Saat ini sedang berlangsung program Destana di pantai Selatan Jakarta,  peringatan HKB setiap 26 April, sosialisasi wayangan dan sebagainya yang dapat disiarkan oleh RRI" kata Agus. Peserta yang diundang antara lain dari Basarnas, BMKG, PVMBG, Telkomsel, BPBD Jawa Tengah, BNPB dan seluruh perwakilan RRI dari seluruh Indonesia.   Humas BNPB