Memasuki musim penghujan, beberapa titik daerah di Indonesia mulai mengalami bencana alam seperti angin kencang yang melanda tiga kecamatan di Wajo Sulawesi selatan. Angin kencang yang terjadi merupakan peristiwa hidrometeorologis yang meningkat intensitasnya pada masa peralihan musim, umumnya terjadi di peralihan musim panas ke musim penghujan. Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan awan cumulus nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, Kejadian ini mengakibatkan sedikitnya 277 rumah warga rusak dengan rincian 45 rumah warga rusak berat, 60 rusak sedang dan 172 rumah rusak ringan. Melihat kejadian tersebut, perlu adanya edukasi kepada masyarakat mengenai apa yang perlu dilakukan untuk bersiap menghadapi adanya kemungkinan angina kencang susulan, seperti :
- Membuat rumah atau bangunan yang kokoh.
- Meningkatkan pengetahuan tentang angin puting beliung dan cara penyelamatan diri.
- Memperhatikan tanda-tanda terjadi angin kencang, seperti udara terasa panas, kemudian muncul awan gelap.
Dengan memahami apa yang perlu dilakukan selama menghadapi angina kencang, diharapkan mampu meminimalisir jatuhnya korban serta kerugian materil akibat tertiup hembusan angin berkekuatan tinggi. Apabila terdapat masyarakat yang terluka akibat terdampak angin kencang, diharapkan bisa segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, agar mampu mendapatkan pertolongan yang baik dan tepat.
Sumber :