BANDA ACEH- Direktorat Peralatan Deputi Bidang Logistik dan peralatan BNPB mengadakan kegiatan pengenalan teknis peralatan penanggulangan Bencana selama tiga hari, 19 s/d 20/4/2017 bertempat di Hotel Hermespalace Banda Aceh.
Deputi Bidang Logistik dan peralatan Rudi Phadmanto dalam sambutannya mengatakan, turut berduka atas terjadinya bencana banjir di Kabupaten Aceh Tengara. BNPB dalam penanggulangan bencana di kabupaten Aceh Tenggara telah berusaha semaksimal mungkin walaupun dalam penanggulangan bencana menemui kendala karena cakupan luas bencana yang besar.
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak namun selain itu wilayahnya rawan bencana, kejadian bencana pun sering terjadi. Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 mengamanahkan melindungi masyarakat apabila terkena bencana. Ketika terjadi bencana, kita wajib menolong, dan dalam penanggulangan bencana selalu berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait penanggulangan bencana. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah disebutkan penanggulangan bencana adalah meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Oleh karena itu pada tahun 2016 BNPB memberikan dukungan peralatan dalam penangggulangan bencana dengan telah menyerahkan peralatan sebanyak 480 buah ke BPBD, dan BPBA se-Indonesia. Namun saat ini BNPB menghadapi kendala dalam pemberian bantuan peralatan penanggulangan bencana karena ada BPBD yang sudah berganti nama/menjadi instansi, dan sesuai Unadang-Undang BNPB tidak bisa memberikan bantuan peralatan penanggulangan bencana selain BPBD.
Untuk meningkatakan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang diperingati pada tanggal 26 April, peralatan penanggulangan bencana harus selalu siap digunakan. Peralatan penanggulangan bencana hendaknya selalu terawat, lengkap dan berfungsi dengan baik. Berkaitan dengan penanggulangan bencana maka diperlukan peningkatan kapasitas. Kekuatan dalam menghadapi bencana adalah tersedianya peralatan penanggulangan bencana hal ini juga perlu didukung dengan sumber daya manusia agar penggunaan peralatan penanggulangan bencana lebih efektif. Pelatihan dalam penggunaan peralatan penanggulangan bencana hendaknya dapat ditularkan kepada pegawai lainnya” ujar Rudi.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Syaiba Ibrahim yang mewakili Sekda Aceh mengatakan, “penanggulangan bencana memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak. Koordinasi yang baik antar berbagai pihak akan memperkuat penanggulangan bencana. Membangun koordinasi dan SDM juga perlu ditunjang dengan peralatan penanggulangan bencana. Penanganan Bencana menemui berbagai kendala seperti minimnya peralatan penanggulangan bencana. Oleh karena itu pemanfaatan peralatan penanggulangan bencana harus dilakukan maksimal. Dengan perkenalan peralatan penanggulangan bencana ini dapat mengetahui kebutuhan peralatan dalam penanggulangan bencana. Mudah-mudahan dengan pemanfaatan peralatan penanggulangan bencana dapat menangani bencana lebih baik dan memberikan pelayanan penanggulangan bencana kepada masyarakat lebih efektif,” ujar Syaiba.
Pertemuan ini dihadiri oleh 91 peserta yang terdiri dari peserta BNPB sebanyak 35 orang, peserta dari BPBD Provinsi sebanyak 10 orang, dan peserta dari BPBD Kabupaten/Kota 46 orang dimana masing-masing Kabupaten/Kota mengirimkan 2 peserta. Kegiatan pengenalan teknis peralatan penanggulangan Bencana ini dilakukan didalam ruangan berupa tata cara operasional pemeliharaan perawatan peralatan penanggulangan bencana dan kegiatan diluar ruangan berupa praktek lapangan yang terdiri dari praktek tenda, water treatment portable, mobil dapur lapangan , dan mesin perahu.
Diharapkan dari kegiatan ini peserta mampu mengikuti pelaksanaan kegiatan dengan baik dan menguasai materi yang disampaikan oleh para narasumber dan instruktur lapangan. Setelah selesai mengikuti kegiatan peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh ke tempat tugas sesuai bidang masing-masing.
Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB)