BANDUNG- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan Forum Komunikasi Wartawan dengan tema Mari Membangun Budaya Sadar Bencana pada 3 – 5 Mei 2017 bertempat di Hotel GH Universal, Bandung, Jawa Barat. Penyelenggaraan forum komunikasi wartawan ini bertujuan untuk meningkatkan kemitraan dan menambah pengetahuan bencana kepada peserta. Oleh karena itu, komunikasi dan dialog perlu senantiasa dilakukan secara berkesinambungan guna menghindari kemungkinan kesalahpahaman. Dengan demikian tetap tercipta hubungan yang sinergis antara BNPB, BPBD dan wartawan.

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, suatu harapan besar terhadap media karena media memiliki peran sangat penting dalam mensosialisasikan tidak hanya kejadian-kejadian bencana, tetapi juga pengurangan risiko bencana serta rehabilitasi dan rekonstruksi.

BNPB sebagai salah satu Lembaga Pemerintah yang menangani kebencanaan di Indonesia, mengakui eksistensi pers sangat penting untuk menginformasikan penanggulangan bencana kepada masyarakat, yang dalam hal ini untuk mendapatkan hak-haknya atas informasi publik terhadap masalah kebencanaan. Publikasi akan menjadi efektif manakala keterlibatan unsur media terjalin secara harmonis sebagai mitra BNPB untuk saling mendukung dalam peranannya masing-masing. sehingga diperlukan kesamaan cara pandang dan pemahaman terhadap upaya penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasi dan terpadu serta memberikan wawasan dan pengetahuan kebencanaan bagi wartawan

Pemerintah, dalam hal ini BNPB maupun BPBD provinsi/kabupaten/kota membutuhkan dukungan media sebagai salah satu pelaku atau agent yang dapat mendiseminasikan informasi atau pengetahuan dan berita kebencanaan serta mempengaruhi masyarakat. Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini terdiri dari pra, saat dan pasca bencana dan praktek. Dari pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang penanggulangan bencana. Selain itu dapat mendorong peran yang lebih besar dalam informasi mitigasi bencana kepada masyarakat, sehingga upaya-upaya penanggulangan bencana dapat lebih berdayaguna dan berhasil guna.

Saya berharap melalui kegiatan Forum Komunikasi Wartawan ini dapat meningkatkan kapasitas para peserta latihan, sehingga di lapangan kelak dapat membantu dalam penyebaran informasi terkait bencana dan perkembangannya.”katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD provinsi Jawa Barat Dicky Saromi, mengatakan, mengucapkan terimakasih kepada BNPB atas bantuannya dalam memberikan fasilitasi dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana. “Kejadian bencana dapat terjadi kapanpun, seperti kejadian banjir di Bale Endah dan Ciwidey, informasi bencana ini cepat diberitakan oleh media. Eksistensi wartawan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Fungsi wartawan sebagai media informasi, unsur pendidikan kepada masyarakat, hiburan dan sebagai alat kontrol sosial harus diakui keberadaannya dan sangat penting dalam penyebaran informasi terjadinya bencana. Oleh karena itu iklim keterbukaan perlu dijaga bersama, yang dibangun di atas dasar saling percaya. Untuk mendukung penyebaran informasi perlunya jejaring informasi dengan berbagai pihak terutama kalangan pers, pihak terkait bencana, seperti Tagana, SAR dan lainnya,” ujar Dicky.

Kegiatan Forum Komunikasi Wartawan ini diselenggarakan selama 3 hari, pada hari pertama dengan metode diskusi yang dipandu oleh seorang moderator. Moderator ini secara aktif memandu narasumber untuk memberikan penjelasan tentang penanggulangan bencana. Pada hari kedua dilakukan praktek lapangan. Kegiatan yang dilakukan yaitu penggunaan Global Positioning System (GPS), penjelasan mobil dapur umum, dan peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki BNPB. Jumlah peserta mengikuti kegiatan sebanyak 50 orang yang berasal dari wartawan media cetak dan eletronik wilayah Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya.

BNPB Tingkatkan Kapasitas Wartawan dalam Penanggulangan Bencana