JAKARTA – Isu gender bukanlah hal baru untuk diperbincangkan dalam konteks pembangunan sumber daya manusia. Dalam penanggulangan bencana isu gender menjadi tantangan bagi pemerintah dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang handal guna mewujudkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana.

Bersama dengan BNPB melalui Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Oxfam bekerjasama dengan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat sejak tahun 2011 – 2014 untuk mendorong adanya kebijakan Pengarustamaan Gender (PUG) dalam penanggulangan bencana. Dari tanggal 13 s.d 15 Maret 2017, Oxfam mengadakan kegiatan Loka Latih Kelompok Kerja Gender dengan mengundang peserta dari unit kerja BNPB dan BPBD, di Hotel Sentral Jakarta Timur.

Focal poin yang hadir sebanyak 20 orang. Topik yang diangkat pada kegiatan tersebut mencakup konsep gender, kebutuhan penguatan gender dalam PB, gender dalam PB, gender dalam kelembagaan PB, indentifikasi kebutuhan penguatan integrasi gender dalam PB serta penyusunan roadmap dan penguatan Pokja PUG.. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatnya kapasitas pengetahuan dan kelembagaan peserta dalam Pokja PUG di BNPB maupun BPBD.

Narasumber yang hadir dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Nyimas M.Ikom. Dia berujar “perlindungan perempuan dalam PB perlu diperhatikan, khususnya kelompok rentan dan difable, seperti kebutuhan logistik mereka yang berbeda-beda”. Kegiatan ini ditutup dengan rencana tindaklanjut.

Loka Latih Kelompok Kerja Gender- BNPB tentang Pengarustamaan Gender dalam Penanggulangan Bencana